Gaji Jalan Kaki Rp3 Juta Sehari? Fakta di Balik Petugas Google Maps yang Lagi Viral
Gaji Jalan Kaki Rp3 Juta Sehari? Serius Nih?
Belakangan media sosial ramai banget ngomongin soal “petugas Google Maps yang dibayar Rp3 juta per hari cuma buat jalan kaki”. Banyak yang langsung heboh, bahkan ada yang buru-buru cari link pendaftarannya. Tapi, benarkah Google beneran bayar segitu mahal cuma buat jalan kaki? Yuk, kita bahas bareng-bareng biar nggak ketipu tren viral.
Asal-Usul Berita “Gaji Rp3 Juta Sehari” Itu dari Mana?
Jadi ceritanya, berita ini pertama kali muncul dari beberapa unggahan di TikTok dan Facebook. Dalam video itu, seseorang ngaku kerja sebagai petugas lapangan Google Maps — tugasnya jalan kaki keliling kota sambil bawa alat mirip kamera 360 derajat. Ia mengklaim kalau bayarannya bisa sampai Rp3 juta per hari.
Warganet langsung rame:
“Gila, jalan kaki aja dibayar segitu!”
“Langsung daftar di mana nih?”
Tapi seperti biasa, berita yang viral belum tentu 100% benar. Ada fakta menarik di balik profesi ini yang sering disalahpahami.
Siapa Sebenarnya “Petugas Google Maps”?
Petugas Google Maps yang dimaksud itu bukan karyawan tetap Google, tapi lebih tepatnya pekerja lapangan proyek Street View.
Nah, Street View itu fitur Google Maps yang memungkinkan kita ngelihat tampilan 360° dari jalanan, gedung, atau bahkan gang kecil di berbagai kota.
Biasanya, data visualnya diambil oleh:
-
Mobil Street View — buat area besar dan jalan raya.
-
Pegawai Lapangan (Street View Trekker) — buat tempat yang nggak bisa dilewatin mobil, seperti trotoar, taman, hutan, gunung, atau kawasan wisata.
Nah, si “petugas jalan kaki” ini adalah Street View Trekker. Mereka bawa ransel khusus berisi kamera 360° yang beratnya sekitar 20 kg, dan harus jalan kaki cukup jauh sambil ngerekam gambar dari berbagai sudut.
Gajinya Bener Rp3 Juta Sehari?
Jawabannya: nggak selalu benar, tapi bisa jadi iya — tergantung proyek dan lokasi.
Google sendiri tidak menggaji langsung para trekker dengan sistem harian seperti “Rp3 juta/hari”. Biasanya, proyek Street View ini dikerjakan lewat mitra lokal atau lembaga pariwisata yang kerja sama dengan Google.
Gajinya bisa bervariasi tergantung:
-
Durasi dan medan lokasi (misal: hutan, pegunungan, atau kota besar).
-
Kontrak proyek (harian, mingguan, atau per lokasi).
-
Negara dan biaya hidup setempat.
Kalau dikonversi, beberapa laporan menyebutkan total upahnya memang bisa mencapai Rp2 juta–Rp3 juta per hari, tapi itu sudah termasuk biaya operasional, logistik, dan risiko kerja lapangan. Jadi nggak murni uang bersih untuk “jalan-jalan doang”.
Jadi, Apa yang Dilakuin Petugas Google Maps Ini?
Biar kebayang, inilah beberapa tugas utamanya:
-
Bawa Trekker Backpack (kamera 360°).
Beratnya sekitar 15–20 kg, dilengkapi kamera dan sensor GPS. -
Menjelajahi area tertentu.
Misalnya, taman wisata, area pejalan kaki, tempat bersejarah, atau jalur gunung. -
Mengambil foto 360° secara otomatis.
Kamera akan memotret tiap beberapa detik untuk menghasilkan tampilan peta yang lengkap. -
Upload hasil rekaman ke sistem Google.
Data dikirim ke pusat pengolahan untuk diproses jadi tampilan Street View. -
Pastikan privasi tetap aman.
Sebelum diunggah ke publik, wajah orang dan plat kendaraan otomatis diblur oleh sistem Google.
Syarat Jadi Petugas Google Maps “Jalan Kaki”
Kalau kamu tertarik ikut proyek kayak gini, berikut kualifikasi umum yang biasanya dibutuhkan (tergantung partner lokal):
-
Minimal usia 18 tahun.
-
Sehat fisik dan sanggup jalan jauh bawa beban berat.
-
Punya kemampuan navigasi dasar (bisa baca peta & GPS).
-
Bisa bekerja di luar ruangan dalam waktu lama.
-
Disiplin dan teliti dalam mendata lokasi.
-
Kadang, dibutuhkan kemampuan bahasa Inggris dasar.
Kalau kamu punya latar belakang di bidang geografi, pariwisata, atau teknologi informasi, biasanya jadi nilai tambah juga.
Cara Daftar Jadi Petugas Street View Trekker
Sekali lagi, Google nggak buka lowongan langsung untuk posisi “jalan kaki Rp3 juta/hari”. Tapi, kamu bisa ikutan lewat dua jalur:
1. Program Google Street View Trekker Loan Program
Google punya program global bernama Trekker Loan, di mana lembaga, organisasi, atau universitas bisa meminjam kamera Trekker untuk memetakan lokasi tertentu.
Caranya:
-
Buka situs resmi: https://maps.google.com/streetview/
-
Pilih menu “Join the Program”.
-
Isi formulir dengan data lembaga, lokasi yang ingin dipetakan, dan alasan partisipasi.
-
Tunggu konfirmasi dari tim Street View Google.
Biasanya yang diterima adalah instansi pariwisata, universitas, atau komunitas lingkungan.
2. Lewat Mitra atau Vendor Lokal
Di beberapa negara (termasuk Indonesia), Google bekerja sama dengan perusahaan pemetaan lokal.
Nah, mereka kadang membuka lowongan kontrak sebagai Field Collector / Street View Operator.
Kamu bisa cari di situs-situs lowongan seperti:
Gunakan kata kunci seperti:
“Street View Operator”, “Google Maps Field Survey”, atau “Pemetaan 360°”.
Biasanya gajinya tergantung proyek — mulai dari Rp500 ribu hingga Rp3 juta per hari, tergantung area dan durasi kerja.
Tips Biar Nggak Ketipu Lowongan Palsu
Karena berita ini viral, banyak juga akun palsu yang ngaku buka rekrutmen “Google Maps Rp3 juta/hari”. Supaya aman, ikuti tips ini:
-
Cek situs resmi. Google jarang rekrut via WhatsApp atau grup Telegram.
-
Jangan kirim data pribadi sembarangan. Seperti KTP, nomor rekening, atau foto diri.
-
Waspadai iming-iming uang pendaftaran. Google dan partner resminya nggak pernah minta biaya registrasi.
-
Gunakan domain resmi. Cuma percaya pada situs dengan domain
google.com,streetview.com, atau mitra yang sudah terverifikasi.
Seru Nggak Jadi Petugas Street View?
Kalau kamu suka jalan, alam, dan eksplor tempat baru, profesi ini bisa jadi pengalaman seru banget.
Kamu bisa keliling tempat wisata, daerah terpencil, sampai pegunungan, sambil bantu orang lain melihat dunia lewat layar Google Maps.
Beberapa keuntungan yang sering disebut trekker profesional:
-
Dibayar sambil jalan-jalan.
-
Ikut berkontribusi untuk teknologi global.
-
Bisa eksplor tempat yang belum banyak orang datangi.
-
Punya pengalaman unik yang bisa dimasukin ke CV.
Tapi tentu aja, ada tantangannya juga:
-
Cuaca ekstrem (panas, hujan, lembab).
-
Medan berat seperti tanjakan atau hutan.
-
Beban kamera yang lumayan berat.
-
Risiko fisik seperti kelelahan atau cedera ringan.
Jadi, pekerjaan ini bukan sekadar “jalan-jalan santai”, tapi butuh stamina dan tanggung jawab tinggi juga.
Kesimpulan: Viral Belum Tentu Bohong, Tapi Harus Cek Fakta
Kabar petugas Google Maps yang digaji Rp3 juta per hari memang bisa benar dalam konteks tertentu, tapi bukan pekerjaan tetap atau terbuka untuk umum setiap saat.
Faktanya, posisi ini lebih ke proyek sementara lewat mitra lokal yang ditunjuk Google.
Kalau kamu tertarik, pantau terus situs resmi Google Street View atau portal karier yang kredibel. Dan yang paling penting: jangan gampang percaya sama lowongan viral tanpa sumber jelas.
Penutup
Di era digital sekarang, informasi bisa nyebar secepat kilat. Jadi sebelum ikut tren “kerja jalan kaki dibayar Rp3 juta”, pastikan dulu apakah itu beneran dari Google atau cuma hoaks yang dikemas biar kelihatan menarik.
Siapa tahu, suatu hari kamu beneran bisa jadi bagian dari tim yang bantu dunia melihat keindahan Indonesia lewat Street View — tapi dengan cara yang benar dan aman.

Posting Komentar